Sistem endokrin adalah jaringan kelenjar dan organ yang memproduksi, menyimpan, dan mengeluarkan hormon. Hormon adalah pembawa pesan kimia yang berjalan melalui aliran darah dan mengatur berbagai fungsi dan proses dalam tubuh. Sistem endokrin berhubungan dengan nutrisi melalui perannya dalam mengatur nafsu makan, penyerapan nutrisi, penyimpanan dan penggunaan, metabolisme, dan keseimbangan hormon. Dalam artikel ini, kita akan mempelajari bagaimana beberapa kelenjar dan hormon utama sistem endokrin dipengaruhi oleh nutrisi dan bagaimana pengaruhnya terhadap kesehatan dan kesejahteraan kita.

Kelenjar Hipotalamus dan Pituitari

Hipotalamus adalah daerah kecil di otak yang menghubungkan sistem saraf dan sistem endokrin. Ini menghasilkan beberapa hormon yang mengontrol kelenjar pituitari, yang terletak di bawah hipotalamus. Kelenjar hipofisis sering disebut “kelenjar induk” karena mengeluarkan hormon yang mengatur aktivitas kelenjar endokrin lainnya, seperti kelenjar tiroid, adrenal, dan reproduksi.

Hipotalamus dan kelenjar hipofisis terlibat dalam mengatur nafsu makan dan keseimbangan energi. Hipotalamus memonitor kadar glukosa, asam lemak, dan hormon dalam darah dan mengirimkan sinyal ke kelenjar pituitari untuk melepaskan atau menghambat hormon tertentu. Misalnya, ketika kadar glukosa darah rendah, hipotalamus merangsang kelenjar hipofisis untuk mengeluarkan hormon pertumbuhan (GH) dan hormon adrenokortikotropik (ACTH). GH merangsang pemecahan lemak dan protein untuk energi, sedangkan ACTH merangsang kelenjar adrenal untuk menghasilkan kortisol, yang meningkatkan kadar glukosa darah. Di sisi lain, ketika kadar glukosa darah tinggi, hipotalamus menghambat sekresi GH dan ACTH serta merangsang pelepasan insulin dari pankreas. Insulin meningkatkan pengambilan glukosa oleh sel dan menyimpannya sebagai glikogen atau lemak.

Hipotalamus juga memproduksi hormon yang mengatur rasa lapar dan kenyang. Salah satu hormon tersebut adalah ghrelin, yang disekresikan oleh perut saat kosong dan merangsang nafsu makan. Hormon lain adalah leptin, yang diproduksi oleh sel lemak saat kenyang dan menekan nafsu makan. Hipotalamus merasakan tingkat ghrelin dan leptin dalam darah dan menyesuaikan asupan makanan. Namun, sinyal ini dapat terganggu oleh faktor-faktor seperti stres, kurang tidur, atau obesitas, yang menyebabkan makan berlebihan atau kurang.

Kelenjar Tiroid

Kelenjar tiroid terletak di bagian depan leher dan menghasilkan dua hormon: tiroksin (T4) dan triiodothyronine (T3). Hormon-hormon ini mengatur metabolisme, pertumbuhan, perkembangan, suhu tubuh, detak jantung, tekanan darah, dan fungsi sistem saraf. Produksi T4 dan T3 tergantung pada yodium, mineral yang ditemukan dalam makanan seperti makanan laut, produk susu, telur, garam beryodium, dan beberapa roti dan sereal. Kekurangan yodium dapat menyebabkan hipotiroidisme, suatu kondisi yang ditandai dengan rendahnya kadar hormon tiroid. Gejala hipotiroidisme meliputi kelelahan, penambahan berat badan, intoleransi dingin, kulit kering, rambut rontok, sembelit, depresi, dan gondok (kelenjar tiroid yang membesar). Kelebihan yodium juga dapat menyebabkan masalah seperti hipertiroidisme (kadar hormon tiroid yang tinggi), yang dapat menyebabkan gejala seperti gugup